Jumat, 31 Januari 2014

Jaga baby sambil Numbering n Labeling

Di mana ada niat/keinginan, di situ pasti ada jalan, cocok nggak ya untuk menggambarkan situasi saya yang saat ini jagain baby Alesha yang pules tidur setelah makan pagi jam 7 tadi sambil nempelin label RuBata pada buku-buku koleksi pribadi saya dan memberinya nomor untuk memudahkan inventarisasi koleksi RuBata nantinya. Dengan daster butut sisa semalam dan rumah masih acakadut labeling n numbering harus berjalan di sela-sela kesibukan jd IRT di setiap weekend setelah senin-sampai jum'at jd working mom :)
Semangat pagi teman.

ngecat Rak Buku

Kemarin Kamis malam, beberapa anak datang ke RuBata...
mereka hanya membaca buku sebentar, setelah itu bermain bola..
daripada bermain bola maka lebih baik ngecat rak aja, akhirnya mereka mau ngecat rak buku yang sudah dibuat adik saya beberapa hari sebelumnya.
Alhamdulillah akhirnya rak selesai di cat meskipun besok paginya harus meratakan lagi agar lebih merata.


Kamis, 30 Januari 2014

soft opening RuBaTa

Sore Jam 16.00 WIB wilayah kabupaten Jombang masih diselimuti mendung. padahla sejak jam 14.00 WIB sudah hujan deras.
Akhirnya stelah menunggu dan menunggu akhirnya para peserta undangan untuk Soft Launching RuBata telah berdatangan. 
Dimulai dengan datangnya salah satu Novelis Lia Nurida (klo gak salah, salah satu judul novelnya Partnert in Crime). mbak Lia Nurida datang dengan membawa donasi buku yang menarik.
selanjutnya diikuti oleh kedatangan ibu-ibu para undangan beserta sebagian anak-anaknya.
selanjutnya datang pula para pegiat RBGM Jombang juga datang untuk Support acara.
Acara yang berlangsung singkat ini, yaitu dari jam 16.00 - 17.20 WIB. dimulai dengan acara Pembukaan dan sambutan dari novelis Mbak Lia, ternyata menulis bagi mbak lia lebih mudah daripada berbicara di depan ibu-ibu yang harus campuran dengan bahasa jawa dan indonesia.
disini mbak Lia menekankan bahwa dengan Membaca maka anak akan menjadi luas pandangannya dan meminta anak-anaknya untuk bisa diarahkan guna ikut mengaktifkan RuBaTa ini. Mbak Lia sendiri berencana akan mendirikan Rumah Baca di tanah kelahirannya.
Selanjutnya dilakukan Launching oleh pengelola yaitu saya sendiri Ewilda Bakhtiar dan istri Elok Wardaniyah.
Kami menjelaskan tentang latar belakang berdirinya RuBaTa, tujuan serta apa yang menjadi cita-cita kami. memang kondisi hari ini sangat sulit mengajak anak untuk membaca dikarenakan mereka lebih suka bermain tak kenal waktu, main game dan juga melihat TV, sehingga perlu adanya manajemen agar mereka tidak berlebihan sehingga lupa untuk belajar dan membaca. Selanjutnya kami jelaskan mengenai aturan-aturan yang ada di RuBata. Kami berharap dukungan orang tua bisa diberikan sehingga anak-anak mereka menajdi gemar membaca.

Acara selanjutnya sambutan dari pengelola RBGM yang merupakan salah satu lembaga rumah baca yang sudah eksis di Jombang. mereka memberikan wejangan mengenai pentingnya anak untuk membaca di tengah arus teknologi yang kadang jika tidak disaring menjadi hal yang negatif. selanjutnya dukungan dari orang tua adalah salah satu semangat yang harus terus digulirkan agar anak bisa aktif datang ke tempat ini.

Acara yang terakhir yaitu tanya jawab dan para orang tua bertanya ada yang anaknya nakal dan takut menganggu yang lain. pengelola mempersilahkan untuk datang dan akan kita awasi sehingga bisa menjaga perilakukanya. terus orang tua yang lain berharap ada bimbingan belajarnya dan pengelola akan mengadakan pembimbingan setiap rabu dan jumat untuk sementara ini. yang penting Rumah Baca akan buka setiap hari sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Pengelola berharap bagi yang mempunyai anak SMP dan SMA bisa membantu untuk pengelolaan Rumah Baca Kita ini.

Akhirnya kita kita tutup acara soft launching ini dan kita berharap untuk kedepannya RuBaTa ini bisa berjalan dengan baik dan ikut mencerdaskan generasi bangsa.


Selasa, 28 Januari 2014

donasi buku oleh Gus Ipul ds Glagahan

tepat jam stgh 3 siang pada waktu kami hendak menempel spanduk dan label di RuBata, kita kedatangan tamu. seorang kawan yang bernama Syaiful, yg sering kita panggil sbg Gus Ipul.

Teman satu ini memang tergolong orang yang luar biasa. Barangsiapa yang tidak kenal secara mendalam pasti disangkanya sebagai anak gaul dengan rambut yang agak gondrong. soalnya dengan berpakaian jaket levis lusuh dan berkaos serta sandal japit menjadi ciri khasnya.

Tetapi bagi kami, dia memang istimewa, karena memang smart, inspiratif, jiwa pengabdiannya luar biasa. Tidak hanya itu, cowok satu ini adalah lulusan UGM. Untuk pendidikan ini biasanya dia tidak mau disebut, sehingga banyak yang tidak tahu kalau dia adalah sarjana dari universitas terkemuka termasuk para tetangganya sendiri. dia lebih dikenal sebagai relawan desa di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Pria yang baru saja diterima PNS pemprov Jatim ini adalah salah satu pendukung berdirinya RuBaTa.

Sesuai yang dijanjikan, maka tadi kami selaku pengelola dibawakan buku sebagai koleksi RuBata. tidak hanya itu, dia juga ikut menempelkan spanduk di tembok Gedung RuBaTa.

Terimakasih Kawan dan Semoga Sukses.
Jangan lupa terus mampir disini untuk bisa memberikan semangat kepada anak-anak agar bisa sekolah setinggi-tingginya.


Senin, 27 Januari 2014

Budaya Baca

Komunitas Baca Angkringan Pintar berkesempatan membuka stan di Charity Concert Instrumantic 2013 yang bertajuk "Buku Datang, Anak Senang". Tak hanya berkumpul bagi penyuka buku, event yang bertajuk Instrumantic ini dikemas dalam acara konser terbuka dengan para penonton bisa menggunakan buku sebagai tiket masuknya, berbeda dengan tahun sebelumnya.

Dalam konser ini dihadirkan berbagai band dan penampilan kesenian dari daerah Aceh yakni Tari Saman. Bertempat di kompleks Panggung Utama Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Komunitas Baca Angkringan Pintar membuka stan bersama stan lainnya.

Di stan ini, Angkringan Pintar menayangkan visi dan misi komunitas ini didirikan. Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan juga terekam dalam berbagai foto-foto yang disajikan secara menarik. Dalam kesempatan itu juga disebarkan brosur tentang angkringan pintar, dan stiker kampanye gelora membaca spesial untuk para pengunjung.

Menurut Project Coordinator sekaligus Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2010 Phisca Aditya Rosyady, stan Angkringan Pintar merupakan salah satu upaya mengenalkan konsep kegiatannya ke masyarakat kampus, terutama mahasiswa.

"Beberapa hari sebelum acara, kami dihubungi pihak panitia untuk ikut buka stan di sana, karena Angkringan Pintar dianggap sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang budaya baca dan dunia buku sesuai dengan tema acara ini," ujarnya seperti siaran pers yang diterima Okezone, Selasa (17/12/2013).

Dalam kesempatan ini, dia juga menuturkan bahwa Angkringan Pintar membuka kesempatan bagi siapa pun untuk ikut berkontribusi dalam membumikan budaya baca, entah dengan mendonasikan buku mereka ataupun dengan menjadi seorang sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan.

Visi Angkringan Pintar sendiri adalah untuk menciptakan inovasi fasilitas membaca yang menyenangkan, sehingga anak-anak tertarik dengan aktivitas membaca. Untuk mendukung visi tersebut, kemudian menyusun serangkaian kegiatan yang menarik dan tidak monoton.

Pertemuan demi pertemuan dilakukan di desa-desa mitra atau berpusat di sekretariat di Karangtengah, Imogiri, Bantul. Selain itu, Angkringan Pintar yang semula hanya didukung oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Imogiri, saat ini telah didukung oleh PPSDMS Nurul Fikri sebagai salah satu Leadership Project yang dalam hal ini bergerak di TPA Masjid Hidayatul Islam, Ngabean, Sinduharjo, Ngaglik Sleman.

Harapannya ke depan, Angkringan Pintar akan semakin bermanfaat kepada masyarakat luas dengan semangat menggelorakan budaya baca di kalangan anak-anak khususnya. Bagi teman-teman yang tertarik bisa mengunjungi portal beritanya di www.angkringanpintar.weebly.com. Baca Buka Mata Dunia! Sekadar diketahui, Instrumantic merupakan event rutin yang diselenggarakan oleh Elektronika dan Instrumentasi (Elins) UGM. (ade)
sumber http://kampus.okezone.com/read/2013/12/17/372/913636/angkringan-pintar-membumikan-budaya-baca 

Minggu, 26 Januari 2014

MISI RuBaTa

RuBata adalah lembaga non profit yang didirikan dengan tujuan membangun budaya gemar membaca sejak dini. 
Untuk mewujudkannya kami menyediakan ruang baca dengan buku-buku yang tersedia untuk anak-anak dan remaja sekitar secara cuma-cuma(gratis). Dengan fasilitas yang kami sediakan besar harapan kami anak sampai remaja di sekitar kami akan menjadi lebih akrab dengan buku daripada sebelumnya. Semoga dengan membaca, anak-anak dapat menjelajah luasnya dunia dan menambah wawasannya tentang banyak hal. 

AYO JELAJAH DUNIA DENGAN MEMBACA.

Sabtu, 25 Januari 2014

Hibah Buku dari My beloved sista

Jum'at 24 Januari 2014 alhamdulillah dapat tambahan buku dan majalah dari adek tersayang Zizi, mempunyai rumah baca adalah cita-citanya juga. Sista, finally impian kita akan terwujud :-) Masih banyak kekurangan dari RuBata ini, masukan dan saran-saran brilliant-mu akan selalu kakak tunggu. Oh ya dekor-mendekor ruang supaya lebih good looking butuh sentuhan ide kreativitasmu deh kayanya, hehe.
Sore yang indah, tapi sayangnya kepala agak pening jadi butuh rebahan sejenak. 
Ayo jelajah dunia dengan membaca !
Sadar Baca=Sadar Hati=Sadar Ilmu :)

(Oleh : ElokWardania)

Sadar Baca = Sadar Hati = Sadar Ilmu

Hasil sharing dengan teman-teman alumni Fak.Sastra Universitas Jember di whatsapp grup, mucul usulan dari sdri Ratih Setya Rahayu untuk tagline RuBata, yaitu Sadar Baca = Sadar Hati = Sadar Ilmu. Meski belum resmi digunakan, tagline itu disepakati beberapa teman, yaitu Sdr. Angky Bayu Putrantyo(benar kan ya ini namamu, td sempat mau nulis prasetyo atau putranto, hehe), juga Sdr. Febrie G. Setiaputra (G-nya Guntur/Guruh ya? hehe). Wahyu Tri Julianto, Mitha n Diah sepertinya meng-amini juga tagline tersebut. Berikut saya akan coba sedikit menguraikan tagline tersebut versi saya tentunya dan tidak menutup kemungkinan teman-teman lain memberi uraian sesuai versi masing2. 
Sadar Baca adalah kesadaran seseorang untuk membaca buku atau apa saja yang sekiranya dapat menambah wawasan/ilmu, yang diharapkan dapat menjadikan seseorang tsb Sadar Hati atau terbuka hatinya atas hal-hal yang sebelum membaca dia tidak ketahui, dan kemudian dia menjadi Sadar Ilmu yaitu bahwa ilmu dapat diperoleh melalui kegiatan membaca. 
Sebenarnya masih aneh sih dengan dekripsi saya tentang tagline tsb, tapi tak apalah untuk isi blog RuBata ini supaya saya kembali belajar menulis :) salam hangat di pagi setengah siang ini dari saya.
(oleh : Elok Wardania)

Jumat, 24 Januari 2014

Mimpi Masa Kecilku



Memiliki sebuah perpustakaan pribadi adalah impian saya sejak kecil. Rak-rak artistik dengan buku aneka judul dan warna memenuhinya adalah bayangan saya tentang sebuah perpustakaan saya kelak. Tanpa target kapan terwujud, saua tetap menyimpan mimpi itu dalam hati dan pikiran. Pada setiap teman dekat (baik teman kos/atau teman kuliah, saya ceritakan mimpi saya ini dengan harapan banyak yang mendoakan dan mendukung terwujudnya mimpi itu, entah kapan.
Buku saya adalah harta saya yang paling berharga karena saya menjaga dan merawatnya dengan sepenuh hati. Setelah membeli buku saya langsung menyampulinya dengan sampul plastik dan mencatat tempat, tanggal dan tahun pembeliannya lalu membubuhkan tanda tangan saya di bawahnya(ini adalah bagian yang cukup menyenangkan selain membacanya).
Semasa masih lajang dan tinggal bersama ortu, buku-buku saya ada di atas bufet yang ada di kamar/ruang tamu karena tidak ruang kosong khusus untuk perpustakaan. Setelah menikah,alhamdulillah suami sudah memiliki rumah dengan 3 kamar, satu kamar untuk tempat tidur kami, satu kamar berisi komputer dan print untuk tempat kami mengerjakan tugas yang kami sebut sebagai kamar kerja dan 1 kamar lagi untuk tempat tidur anak kami kelak.Seiring bertambahnya koleksi buku saya,rak yang ada di musholla rumah tidak muat lagi menampungnya sehingga saya membeli rak buku sederhana yang modelnya sesuai selera saya dan harganya terjangkau kantong saya. Rak itu kemudian saya letakkan di ruang kerja dan saya pasang karpet di bawahnya agak bisa untuk selonjoran saat membaca.
Ada kebahagiaan tersendiri saat ada teman yang meminjam buku saya,senang rasanya bisa berbagi pengetahuan lewat buku dan kemudian terkadang mendiskusikan isinya.Tapi saya termasuk orang yang cerewet saat meminjamkan buku pada teman, ada syarat dan ketentuannya, yaitu: nggak boleh dilipat,nggak boleh sobek dan nggak boleh lecek.Buku yang saya miliki hampir semua masih seperti baru karena saya membuka lembar demi lembar dengan penuh hati-hati agar tidak lecek/sobek. Tidak ada dalam kamus saya, buku lecek tanda dibaca. Mungkin ini salah satu sebab saya masih berpikir lagi dan lagi untuk meminjamkannya pada siapa saja secara terbuka bagi yang menginginkan, meski keinginan itu kuat sekali.
Saat sharing dengan suami tentang bagaimana kita bisa menebar manfaat untuk orang lain sehingga dapat menjadi amal jariyah kita kelak, terlintas ide bagaimana kalo kita membuka perpustakaan gratis untuk anak-anak sekitar yang sering bermain di depan rumah kami. Lebih tepatnya taman bacaan sederhana untuk anak-anak supaya gemar membaca, karena kalau perpustakaan kesannya besar dan lengkap koleksinya.Suami langsung gerilya di dunia maya untuk mencari bagaimana mengawali membuka taman bacaan atau rumah baca dengan membuka blog2 milik rumah/taman baca yang sudah lebih dulu berdiri sementara saya memikirkan ide nama, konsep display dan detail-detail lainnya.
La voila, dalam semalam ide rumah/taman baca ini kian menjadi nyata,diskusi singkat untuk pemilihan nama,jadilah nama rumah baca kami RuBata (Rumah Baca Kita). Oh ya, soal tempatnya, kebetulan di depan rumah kami memiliki bangunan yang awalnya untuk les anak-anak SD-SMP, tapi karena masih ada space yang lumayan bisa dimanfaatkan, maka di situlah nanti RuBata akan kami dirikan.
Kemarin, 23 Januari 2014 kami mengunjungi RBGM (Rumah Baca Gang Masjid) yang letaknya di dekat masjid jami' alun-alun Jombang, sharing dengan mbak Yusnita yang sudah 2 tahun ini mengelola RBGM, banyak ilmu yang kami dapat dan insyaallah akan kami adopsi sedikit banyak dengan tujuan sama yaitu : membudayakan gemar membaca untuk anak Indonesia.
Bismillah....minggu depan, entah hari apa belum fix, akan kami adakan soft opening RuBata.
(oleh : Elok Wardania)

Kebiasaan Gemar Membaca


Saya suka membaca sejak kecil, tepatnya sejak masih duduk di kelas 4 SD. Hal itu karena ayah membiasakan saya untuk membaca koran setiap minggu pagi. Pada awalnya saya kurang mengerti dengan isi berita di koran yang seingat saya banyak membahas tentang Perang Teluk, Palestina, Israel, dan lain-lain. Sore hari biasanya ayah akan bertanya apa saja berita yang sudah saya baca dan apa saya mengerti apa isi berita tersebut. Dari satu pertanyaan saya tentang salah satu isi berita di koran, diskusi dengan ayah akan mengalir begitu saja dengan tema lompat ke sana ke mari dan berlangsung seru. Selain membaca koran tiap minggu, saya juga berlanggaan majalah Mentari (Putera Harapan) yang terbit setiap 10 hari sekali atau sebulan 3 kali atau sebulan 2 kali ya ?(lupa tepatnya, hehe), cerita Abu Nawas jadi favorit saya waktu itu. Beranjak SMP majalah bacaan saya mulai berubah ke majalah ANITA atau ANEKA yang banyak cerpen dan cerbungnya meski tidak berlangganan karena orang tua belum mengizinkan saya membaca majalah remaja tersebut. Di penghujung SMP saya mulai mengenal majalah GADIS yang kemudian menjadi majalah saya semasa SMA selain novel-novel yang ada di perpustakaan sekolah. Masuk bangku kuliah, novel-novel pop dan chicklit jd bacaan rutin, entah dari sewa di toko buku, pinjam teman atau beli sendiri (ketika uang kiriman ada sisa tentunya, hehe).
Dari pengalaman saya, terbukti bahwa gemar membaca itu memang harus dibiasakan, entah sejak kecil atau saat mulai remaja karena jika sejak kecil/remaja tidak suka membaca akan sulit membuat seseorang mau sekedar membaca apalagi menjadi gemar membaca. 
Saat saya sudah dewasa manfaat membaca sangat terasa sekali, selain menambah wawasan dan pengetahuan, membaca membuat saya kecanduan membaca apa saja. Ada rasa aneh/hampa jika lama tidak membaca buku/majalah atau sekedar artikel dalam blog atau portal online lainnya. Kadang muncul rasa aneh/heran saat menemui orang yang begitu tidak suka membaca, tapi saat saya menyadari bahwa tidak semua orang dibesarkan dalam budaya dan kebiasaan yang sama dengan saya semasa kecil, saya barulah maklum.
hmmm, to be continue ya....mau mandiin baby Alesha dulu... :-)
(Oleh : Elok Wardania)

Mencari Ilmu ke RBGM Jombang

untuk belajar cara mendirikan rumah baca, kami mencoba belajar dari internet. sewaktu kami berseluncur di dunia maya sebagai literasi untuk mendirikan RuBaTa akhirnya kami ketemu dengan RBGM Jombang yang kebetulan mempunyai tampilan blog yang menarik.
akhirnya setelah baca-baca blog tersebut, kami memutuskan untuk berkunjung kesana yang kebetulan tempatnya mudah diakses dan strategis dekat dengan alun-alun Jombang.
setelah melakukan komunikasi via FB, akhirnya pada Kamis Sore 23-Januari 2014 kami memutuskan ke basecamp RBGM. disana kami ditemui langsung dengan pengelola mbak Yusnita dan ketemu dengan dua relawannya mas juned dan mas lucky.
sambutan yang hangat membuat kami semakin bersemangat dalam mendirikan RuBaTa ini.
disana kita sharing dan mendapatkan ilmu berbagai hal tentang rumah baca, mulai:
1. pendirian rumab baca
2. sasaran rumah baca
3. aktivitas rutin yang menarik
4. relawan
5. donasi
6. rencana pengembangan
dan yang paling penting tim dari RBGM akan ikut membantu dalam pendirian RuBata ini.
akhirnya kami harus menyudahi kunjungan ini karena waktunya yang menjelang magrib.
dengan ilmu yang kita dapat maka kita semakin yakin untuk menghidupkan Rubata ini semakin baik dan terkonsep dengan rapi sehingga bisa menjadi salah satu hiburan rekreatif bagi anak di sekitar lokasi.
Lokasi RuBaTa ini di RT.3 RW.2 Dsn. Ngrandu Ds. Cangkringrandu-Perak-Jombang.
Ayo Jelajah Cakrawala Dunia dengan Membaca.

sumbangan buku yang pertama untuk RuBaTa Jombang

Setelah melakukan sosialisasi rencana pendirian RUBATA di FB dan sebagainya. kami akhirnya mendapatkan berbagai dukungan dari kawan-kawan.
hal ini tidak lepas karena kepedulian mereka dalam ikut membantu mencerdasakan generasi bangsa melalui membaca. 
salah satu yang sangat mendukung kegiatan ini adalah salah satu teman dari desa Blimbing Gudo Jombang. 
akhirnya kami tindaklanjuti niat baiknya dengan mengadakan penjemputan buku yang mau disumbangkan dan melakukan sharing mengenai RUBATA ini. 
Trimakasih atas dorongan dan semangat serta bantuan buku dari Ahmad Muhibbuddin Firdaus dalam menginisiasi berdirinya RuBaTa (Rumah Baca Kita). smg amalnya dibalas yg lebih baik oleh Alloh SWT.